File Host di Windows 10: Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengeditnya
File host adalah file teks biasa yang digunakan oleh sistem operasi untuk memetakan nama domain ke alamat IP sebelum sistem memeriksa server DNS eksternal. Dengan mengedit file host, Anda dapat menentukan secara manual alamat IP mana yang terkait dengan nama domain tertentu. Hal ini berguna untuk menguji situs web, memblokir domain tertentu, atau mengganti pengaturan DNS.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu file host, cara kerjanya di Windows 10, dan memberikan petunjuk langkah demi langkah tentang cara menemukan, mengedit, dan menggunakan file host secara efektif.
Apa yang dimaksud dengan file host?
File host adalah file sistem yang berisi pemetaan statis nama domain ke alamat IP. Saat Anda mengetikkan nama domain pada browser (misalnya, www.example.com), komputer akan memeriksa file host sebelum menghubungi server DNS untuk menyelesaikan domain ke alamat IP. Jika ada entri untuk domain di file host, sistem akan menggunakan alamat IP yang ditentukan di sana.
Penggunaan Umum File Hosts:
- Memblokir situs web: Mengalihkan domain (misalnya, www.ads.com) ke 127.0.0.1, yang secara efektif memblokir akses.
- Menguji situs web: Mengarahkan domain ke server pengembangan lokal.
- Mengatasi masalah DNS: Menetapkan alamat IP secara manual ke domain jika DNS tidak menyelesaikan dengan benar.
Lokasi File Host di Windows 10
Di Windows 10, file host terletak di direktori berikut:
Anda memerlukan hak administratif untuk mengedit file ini karena ini adalah file sistem yang dilindungi.
Cara Mengedit File Host di Windows 10
Untuk mengedit file host, ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Buka Notepad sebagai Administrator
- Klik tombol Mulai, ketik Notepad di bilah pencarian.
- Klik kanan pada Notepad dan pilih Jalankan sebagai administrator.
Langkah 2: Buka File Host
- Di Notepad, klik File > Buka.
- Arahkan ke lokasi file host:C:\Windows\System32\drivers\dll\
- Di sudut kanan bawah dialog terbuka, ubah filter jenis file dari Dokumen Teks (*.txt) menjadi Semua File.
- Pilih file host dan klik Buka.
Langkah 3: Menambahkan Entri ke File Host
Setelah file host terbuka, Anda bisa menambahkan, memodifikasi, atau menghapus pemetaan domain-ke-IP. Setiap entri harus berada di baris baru dengan format berikut ini:
Sebagai contoh, untuk memblokir www.ads.com, Anda dapat menambahkan baris ini:
Ini akan mengalihkan setiap permintaan untuk www.ads.com ke mesin lokal Anda (127.0.0.1), yang secara efektif memblokir akses ke situs web tersebut.
Jika Anda ingin mengarahkan domain ke alamat IP tertentu (misalnya untuk tujuan pengujian), Anda bisa menggunakan format berikut ini:
Ini akan memaksa sistem untuk menyelesaikan www.example.com ke alamat IP lokal 192.168.1.100.
Langkah 4: Simpan berkas hos
Setelah melakukan perubahan, klik File > Simpan untuk menyimpan berkas hos. Anda mungkin akan diminta untuk mengonfirmasi izin administratif untuk membuat perubahan.
Contoh Praktis Penggunaan File Host
1. Memblokir Situs Web yang Tidak Diinginkan
Anda dapat memblokir akses ke situs web tertentu dengan memetakannya ke alamat IP yang tidak ada atau ke 127.0.0.1, yang merupakan alamat host lokal. Hal ini secara efektif mencegah browser memuat situs web.
Sebagai contoh, untuk memblokir Facebook, tambahkan entri berikut ini ke file host:
Ketika Anda mencoba mengunjungi www.facebook.com, situs ini akan gagal dimuat karena sistem mencoba menyelesaikannya ke 127.0.0.1, yang bukan merupakan host situs web tersebut.
2. Mengalihkan Domain untuk Pengujian
Jika Anda sedang mengembangkan situs web dan ingin mengujinya di mesin lokal tanpa memengaruhi situs yang sedang aktif, Anda bisa mengedit file host untuk mengalihkan domain ke server pengembangan lokal.
Misalnya, jika server lokal Anda berjalan di 192.168.1.50 dan Anda ingin menguji www.mytestsite.com secara lokal, Anda dapat menambahkan:
Sekarang, ketika Anda mengunjungi www.mytestsite.com, situs ini akan mengarah ke server lokal Anda untuk pengujian.
3. Mengatasi Masalah DNS
Jika server DNS gagal menyelesaikan domain dengan benar, atau jika Anda memerlukan perbaikan sementara sementara perubahan DNS menyebar, Anda bisa secara manual mengatur alamat IP di file host.
Sebagai contoh, jika www.example.com seharusnya beralamat di 93.184.216.34, Anda bisa menambahkan:
Hal ini akan memaksa domain untuk beresolusi ke alamat IP yang ditentukan tanpa bergantung pada server DNS eksternal.