Cara Menetapkan Nama Host Statis ke Mesin Linux
Menetapkan nama host statis pada mesin Linux sangat penting untuk identifikasi dan komunikasi jaringan, terutama pada lingkungan di mana banyak perangkat berinteraksi. Nama host berfungsi sebagai label yang dapat dibaca manusia yang membedakan mesin Anda di jaringan. Tidak seperti nama host dinamis, yang dapat berubah berdasarkan konfigurasi seperti DHCP, nama host statis tetap konstan, sehingga menjamin keandalan dalam jaringan dan akses. Panduan ini akan memandu Anda melalui proses pemberian nama host statis pada sistem Linux Anda, yang mencakup berbagai metode untuk distribusi Linux yang berbeda.
Apa yang dimaksud dengan nama host?
Nama host adalah label yang mengidentifikasi sebuah perangkat pada jaringan. Di Linux, nama host dapat berupa nama statis atau dinamis, tergantung pada konfigurasi sistem. Nama host sangat penting dalam berbagai tugas yang berhubungan dengan jaringan, seperti mengidentifikasi mesin pada koneksi SSH, layanan DNS, dan dalam file log. Nama host statis sangat penting dalam lingkungan di mana mesin perlu dikenali dengan nama tertentu, untuk memastikan akses yang konsisten.
Memeriksa nama host saat ini
Sebelum menetapkan nama host baru, penting untuk memeriksa nama host saat ini. Gunakan perintah berikut untuk menampilkan nama host saat ini:
Perintah ini memberikan rincian tentang nama host statis sistem Anda, nama host sementara (dinamis), dan nama host cantik.
Mengubah Nama Host di Linux
Untuk menetapkan nama host statis, ada beberapa metode yang berbeda, tergantung distribusi Linux yang Anda gunakan. Mari kita bagi menjadi dua kategori utama: distribusi berbasis systemd (sebagian besar distribusi modern seperti Ubuntu, CentOS 7, Fedora) dan distribusi non-systemd (distribusi yang lebih tua atau spesifik).
Metode 1: Menggunakan Perintah hostnamectl (Untuk distribusi berbasis systemd)
Untuk sebagian besar distribusi Linux modern yang menggunakan systemd, prosesnya relatif mudah dengan menggunakan perintah hostnamectl.
- Buka Terminal: Buka terminal pada mesin Anda.
- Tetapkan nama host baru: Untuk menetapkan nama host statis, gunakan perintah berikut:
Ganti
dengan nama hos yang diinginkan untuk mesin Anda.new-static-hostname
- Verifikasi Perubahan: Setelah menjalankan perintah, periksa apakah nama host baru telah diterapkan dengan menjalankannya:
Bidang
harus mencerminkan perubahan.Static hostname
- Perbarui berkas /etc/hosts: Setelah mengatur nama host, pastikan Anda memperbarui berkas /etc/hosts. Berkas ini memetakan alamat IP ke nama host. Buka file ini menggunakan editor teks (misalnya, nano atau vim):
Temukan baris yang mereferensikan nama host lama Anda (biasanya diasosiasikan dengan 127.0.0.1), dan ganti nama host lama dengan nama host baru. Seharusnya akan terlihat seperti ini:
Simpan berkas dan keluar dari editor.
Metode 2: Mengedit secara manual berkas /etc/hostname (Untuk distribusi non-systemd)
Jika Anda menggunakan distribusi Linux yang lebih lama atau yang tidak bergantung pada systemd, prosesnya melibatkan pengeditan file konfigurasi secara manual.
- Buka berkas /etc/hostname: Gunakan editor teks pilihan Anda untuk membuka berkas /etc/hostname. Misalnya, menggunakan nano:
- Ubah nama host: Ganti nama host saat ini dengan nama host statis baru pilihan Anda. Setelah mengedit, simpan berkas dan keluar dari editor.
- Perbarui berkas /etc/hosts: Serupa dengan metode berbasis systemd, Anda juga harus memperbarui berkas /etc/hosts untuk mencerminkan nama hos yang baru:
Ubah baris yang relevan untuk menyertakan nama host baru. Sebagai contoh:
- Boot Ulang atau Muat Ulang Nama Host: Agar perubahan dapat diterapkan, Anda dapat mem-boot ulang sistem atau memulai ulang layanan nama host:
Atau, tanpa me-reboot, Anda dapat memuat ulang nama host dengan:
Mempertahankan Perubahan Nama Host
Pada sebagian besar kasus, perubahan nama host yang Anda buat akan bertahan setelah reboot, terutama saat menggunakan hostnamectl atau mengedit /etc/hostname. Namun, di lingkungan di mana DHCP memberikan nama host secara dinamis, konfigurasi tambahan mungkin diperlukan untuk mencegah DHCP menimpa nama host statis Anda.
Untuk menghindari hal ini, pastikan konfigurasi klien DHCP Anda tidak meminta atau menimpa nama host. Untuk sistem yang menggunakan dhclient, Anda dapat memodifikasi konfigurasi DHCP di /etc/dhcp/dhclient.conf dengan menambahkan:
Hal ini akan memastikan bahwa mesin Anda menggunakan nama host yang ditentukan, bukan nama host yang disediakan oleh server DHCP.
Kesimpulan
Menetapkan nama host statis pada mesin Linux adalah tugas yang sederhana namun sangat penting dalam memelihara komunikasi jaringan yang andal. Apakah Anda bekerja dengan distribusi modern berbasis systemd atau sistem yang lebih tua, langkah-langkah yang diuraikan di sini akan membantu Anda mengonfigurasi nama host statis secara efisien. Dengan menetapkan nama host yang konsisten, Anda memastikan bahwa mesin Anda tetap dapat dikenali dan diakses di seluruh jaringan Anda.