Situs yang Diaktifkan dengan NGINX atau Apache
NGINX dan Apache adalah dua server web yang paling banyak digunakan di dunia. Keduanya kuat, kaya fitur, dan sangat dapat dikonfigurasi, menjadikannya pilihan utama untuk hosting situs web. Di sistem berbasis Linux, NGINX dan Apache menangani manajemen situs web dengan mengaktifkan dan menonaktifkan situs menggunakan sistem file konfigurasi, yang umumnya disebut sebagai sites-enabled dan sites-available.
Artikel ini akan membimbing Anda melalui konsep sites-enabled dan sites-available, serta menjelaskan cara mengaktifkan dan mengelola situs web menggunakan server web NGINX dan Apache.
Memahami sites-available dan sites-enabled
Baik NGINX maupun Apache menggunakan struktur yang serupa untuk mengelola situs web. Struktur ini memisahkan situs yang tersedia dari yang diaktifkan, memungkinkan administrator sistem untuk dengan mudah mengelola situs mana yang aktif.
- sites-available: Direktori ini berisi file konfigurasi untuk semua situs web yang dapat Anda sajikan dengan server web Anda. File-file di direktori ini mendefinisikan host virtual atau blok server (dalam kasus NGINX) dan konfigurasinya. Situs web ini tidak aktif sampai diaktifkan.
- sites-enabled: Direktori ini berisi tautan simbolis ke file konfigurasi situs web yang saat ini diaktifkan dan disajikan oleh server web. Hanya situs yang telah “diaktifkan” yang akan aktif dan tersedia untuk pengguna.
Mengelola Situs dengan Apache
1. Konfigurasi Host Virtual Apache
Apache menggunakan host virtual untuk menyajikan beberapa situs web dari satu server. Setiap situs web memiliki file konfigurasi sendiri, yang menentukan bagaimana Apache harus menangani domain, termasuk arahan seperti root dokumen, log, dan lainnya.
Contoh File Konfigurasi Host Virtual untuk Apache
Anda dapat membuat file konfigurasi host virtual di direktori /etc/apache2/sites-available/. Misalnya, untuk mengonfigurasi situs web bernama example.com:
Di dalam file, Anda akan mendefinisikan konfigurasi untuk example.com:
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin admin@test.oo.md
ServerName (your_domain or Ip_address)
ServerAlias www.test.oo.md
DocumentRoot /var/www/test.oo.md
ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log
CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined
</VirtualHost>*ServerName (your_domain atau Ip_address) – ganti nilai your_domain yang Anda gunakan juga untuk Ip_address.
2. Aktifkan Situs
Setelah file konfigurasi host virtual dibuat, Anda dapat mengaktifkan situs menggunakan perintah a2ensite (Apache 2 Aktifkan Situs):


